Penonton televisi di Indonesia, termasuk di Jepara, diminta selektif dalam memilih tayangan televisi. Mereka dihimbau memilih tayangan yang berkualitas, agar dapat mengambil manfaat positifnya. Harapan ini disampaikan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Jawa Tengah, Budi Setyo Utomo, di hadapan 100 lebih mahasiswa dan pelajar di Jepara, Jum’at (26/9). Saat Budi menyampaikan hal ini di Ruang Rapat I Setda Jepara, KPID Jateng menggelar acara Literasi Media di Kalangan Pelajar dan Mahasiswa, yang diikuri siswa dari belasan SLTA dan perguruan tinggi di Jepara.
Dalam pandangannya, masyarakat saat ini tengah berada dalam kepungan berbagai tayangan negatif yang disajikan media-media televisi di Indonesia.
“Kita prihatin karena sinetron dengan konten tak sesuai nilai-nilai masyarakat justru mendapat rating tinggi. Demikian juga dengan beberapa tayangan kurang berkualitas,” kata Budi dalam acara yang menghadirkan dua nara sumber. Mereka adalah Ketua KPID Jawa Barat Neneng Athiatul Faiziyah serta pemerhati penyiaran yang juga dosen Undip Semarang DR. Adi Nugroho.
“Kita butuh masyarakat yang peduli untuk membantu KPI dalam mengawasi program dan siaran lembaga penyiaran. Makanya dari acara ini adik-adik pelajar di Jepara saya harap menjadi penonton yang aktif. Jika ada tayangan tak sesuai, laporkan pada kami karena SDM kami pun terbatas untuk mengawasi tayangan puluhan stasiun televisi dan radio. Jadilah remaja yang melek media sehingga bisa jadi agen literasi. Bahkan silakan buka kotak aduan di sekolah untuk diteruskan pada KPID,” demikian ditambahkan Komisioner KPID Jateng yang juga koordinator bidang kelembagaan Setyawan Hendra Kelana.
“Keinginan memiliki satu juta relawan, bisa dimulai dari sekolah ketika adik-adik meneruskan informasi ini di sekolah. Dari penonton dan mendengar yang aktif kita juga berharap dapat mengetahui apa sih tayangan yang dibutuhkan masyarakat. Hasilnya kita sampaikan ke kalangan advertising sehingga tayangan yang dibutuhkan masyarakat mendapat slot yang cukup. Tidak semata-mata atas survei rating lembaga tertentu,” lanjutnya.
Hal ini dipertegas Kepala Bagian Humas Setda Jepara Drs. Hadi Priyanto. “Kita sering menganggap apa yang disampaikan media adalah sepenuhnya benar. Padahal melalui media lah justru para kapitalis menggiring penonton televisi dan pendengar radio sesuai agenda setting masing-masing. Saat ini kita luar biasa disihir media. Ini harus kita cermati.,” kata Hadi Priyanto yang kemudian menjadi nara sumber.
Ketua KPID Jabar Neneng Athiatul Faiziyah mengaku Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) yang disusun KPI membutuhkan peran penonton media untuk menegakkannya.
Untuk mewujudkan keinginan banyaknya penonton aktif yang ikut mengawasi konten siaran media baik televisi dan radio, tahun ini KPID Jawa Tengah menggelar acara Literasi Media di 20 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Sisanya akan diselesaikan tahun depan.