JEPARA – Sejak pandemi covid-19 menghantam Jepara, pariwisata menjadi sektor yang paling merasakan keterpurukan. Hal ini ditambah dengan kebijakan pemerintah daerah (Pemda) yang menutup seluruh objek wisata yang dikelolanya.
Salah satu objek wisata yang sampai saat ini masih terpuruk adalah Pantai Kartini. Padahal, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jepara telah melakukan beberapa kali simulasi. Simulasi juga dilaksanakan di Pantai Bandengan di setiap akhir pekan.
Namun, simulasi itu nampaknya tak membuahkan hasil maksimal. Pasalnya, hingga kini pengunjung yang datang ke Pantai Kartini hanya berkisar di angka 20 persen dari hari-hari normal.
Joko Wahyu Sutejo, Manajer Pantai Kartini menyebutkan, pada hari normal, biasanya jumlah kunjungan setiap harinya mencapai seribu pengunjung. ”Selama simulasi, petugas selalu mengingatkan penerapan protokol kesehatan melalui pengeras suara,” Kata Joko, Rabu (20/1/2021).
Pihaknya menganggap, simulasi itu belumlah maksimal. Namun demikian, meskipun masih sedikit, pengunjung yang datang sudah bisa membantu warga setempat yang berjualan di area Pantai Kartini. Seperti pemilik perahu penyeberangan menuju Pulau Panjang.
Sementara itu, Nur Zuhruf, Kabid Destinasi Pariwisata pada Disparbud, menegaskan pembukaan objek wisata masih menunggu kebijakan dari pemerintah. Meskipun para pelaku wisata sudah menyiapkan diri dengan berbagai kesiapan protokol kesehatan, hal itu tidak serta merta bisa menjadi alasan untuk membuka objek wisata dengan mudah.
”Sebenarnya, pengelola objek wisata sudah siap membuka. Tapi, ini masih harus menunggu pertimbangan pemerintah. Supaya tidak menimbulkan klaster baru penyebaran Covid-19,” tandas Zuhruf. (JHI-FQ)