KARIMUNJAWA – Masyarakat Karimunjawa selama 9 hari kedepan yakni mulai 13 Oktober hingga 22 Oktober 2016 akan menyelenggarakan Festival Barikan Kubro. Festival Barikan merupakan tradisi budaya yang telah lama dilakukan oleh masyarakat Karimunjawa secara turun temurun dan wujud rasa syukur masyarakat Karimunjawa atas hasil bumi dan laut yang didapat selama ini.
Ketua panitia kegiatan Srianto mengatakan, Festival Barikan 2016 ini merupakan agenda tahunan yang sudah terselenggara selama dua tahun terakhir. Festival yang dikemas dengan mengangkat tradisi, budaya dan kesenian ini diklaim akan lebih meriah dari tahun sebelumnya dan banyak sekali agenda kegiatannya. Diantaranya dengan menggelar berbagai macam workshop yang bisa diikuti seluruh lapisan masyarakat dari anak-anak hingga dewasa serta menampilkan berbagai macam pertunjukan tradisi dan kebudayaan.
” Seluruh kegiatan kami akan dipusatkan di Karimunjawa, tujuannya agar masyarakat Karimunjawa tetap bisa menguri-uri tradisi, kebudayaan dan kesenian yang selama ini hampir hilang di Karimunjawa,” ungkapnya saat dihubungi jeparahariini.com ,Kamis (13/10/2016).
Dengan diadakannya perayaan Barikan ini diharapkan seluruh masyarakat Karimunjawa di berikan keselamatan dan rejeki yang melimpah selama musim baratan. Selain itu, acara Barikan ini agar kebudayaan masyarakat Karimunjawa dapat menjadi alternatif andalan pariwisata Karimunjawa.
” Karena hingga saat ini industri pariwisata Karimunjawa masih mengandalakan keindahan alam. Wisata budaya hingga kini belum tergarap maksimal. Harapan kami dengan adanya tradisi seperti ini juga bisa menjaga kerukunan masyarakat juga menunjang sektor pariwisata,” katanya.
Event akbar masyarakat Karimunjawa ini melibatkan banyak pihak. Baik dari pemerintah setempat, para pemuda dan masyarakat Karimunjawa, serta seniman dari berbagai komunitas seni, budaya dan sejarah dari berbagai daerah di Indonesia juga ikut andil dalam Festival Barikan 2016.
” Untuk acara puncak Barikan digelar pada Kamis 20 Oktober, nantinya ada arak- arakan tumpeng menuju pelabuhan rakyat diiringi gamelan dengan alat musik tradisional dan penaburan kacang ijo dan garam yang diikuti oleh seluruh masyarakat Karimunjawa,” terangnya.
Lebih lanjut Sriyanto menerangkan, untuk Festival Barikan tahun ini pihaknya mengangkat tema ” Pelestarian Terumbu Karang “. Maksud dari tema tersebut adalah, mengajak seluruh masyarakat baik masyarakat pribumi Karimunjawa ataupun wisatawan untuk turut serta saling menjaga dan melindungi surga bawah laut yang ada di Karimunjawa.
” Tak bisa kita pungkiri, saat ini terumbu karang yang ada di Karimunjawa kondisinya sudah memprihatinkan, untuk itu mari kita bersama saling menjaga, merawat dan menanam kembali terumbu karang agar keindahan surga bawah laut Karimunjawa tetap terjaga,” pungkasnya .